Mulanya saya tak menyangka bisa tertarik dunia sastra, ikut kumpul-kumpul dengan para pegiat sastra, belajar menulis, kemudian beberapa tulisan saya pun (terutama cerpen), walau tak banyak, bisa masuk koran atau tergabung dalam beberapa antologi bersama. Sungguh saya tak menyangka sama sekali, saya yang mulanya kuliah di pariwisata (perhotelan), kemudian banyak tertarik ke bisnis dan semacamnya, menjadi pekerja toko selama bertahun-tahun yang notabene lebih banyak bergumul dengan barang dan jasa, tiba-tiba bisa bersinggungan dengan dunia sastra. Ya, dunia baru yang saya yakini banyak merubah hidup saya dalam banyak hal. Paling tidak, selama tiga tahun terakhir ini, saya merasakan warna lain dalam kehidupan saya.
Bagaimana saya bisa berkenalan dengan sastra ? Ini bermula sekitar tahun 2007, ketika era internet mulai merambah kota kecil saya. Warnet-warnet mendadak tumbuh subur di sekitar saya. Warnet, kala itu menjadi lahan bisnis yang menjanjikan, selalu ramai di pagi, siang hingga malam hari. Saya yang tertarik dengan hal baru, seperti mendapat kesenangan baru. Sepulang kerja (saya kebanyakan masuk kerja siang hari kemudian pulang di malam hari, sekitar jam sepuluhan), hampir dipastikan mampir disana. Dari sekian banyak mainan saya di internet, salah satunya adalah blog dan friendster (waktu itu facebook dan twitter belum jaya seperti sekarang). Dari sanalah, pelan-pelan saya mulai bersinggungan dengan dunia sastra. Sejatinya, saya memang gemar menulis, tetapi bukan sastra, melainkan artikel-artikel umum seperti kebanyakan. Sesekali artikel saya juga pernah dimuat di koran kala itu. Lewat blog, saya bisa mengaktualisasikan hasrat saya menulis. Hampir setiap hari saya selalu mengupdate blog. Saya pun kemudian berkenalan dan saling sapa dengan sesama blogger. Dari sekian banyak blogger yang saya kenal, ada beberapa yang hobi menulis sastra, bahkan ada pula yang bisa disebut sastrawan beneran. Ditunjang kemudian dengan jejaring sosial seperti friendster, maka pergaulan saya pun semakin intens dengan mereka. Saya pelan-pelan mulai mengenal sastra, seperti cerpen, puisi dan semacamnya. Saya banyak bertanya dan belajar tentang sastra kepada mereka. Sedikit demi sedikit saya mulai menulis sastra. Waktu itu, saya malah lebih banyak menulis puisi dibandingkan dengan cerpen di blog saya.
Demikianlah, saya terus akrab dengan sastra. Kebetulan pula, di dunia nyata, saya juga mulai berkenalan dengan pegiat sastra di daerah saya, Kulon Progo. Komunitas Lumbung Aksara, adalah komunitas sastra tempat saya kemudian berkenalan dengan sastrawan-sastrawan hebat seperti Marwanto, Akhiriyati Sundari, Aris Zurkhasanah, A Samsul Maarif, Fajar R Ayuningtyas, Oshepe HW dan lain-lainnya. Dari merekalah saya belajar. Sungguh, saya banyak menimba ilmu dari mereka.
Waktu terus bergulir, walaupun terbata-bata karena pekerjaan, saya tetap berusaha meluangkan waktu untuk menulis sastra dan sesekali berkumpul dengan kawan-kawan pegiat sastra. Dalam kurun itu, sampai saya kemudian berganti pekerjaan, tulisan sastra saya, utamanya cerpen, satu dua bisa nyangkut di media. Semua berjalan begitu saja, sampai kemudian di era facebook dan twitter ini, saya bisa berkenalan dan berkawan dengan selebritis-selebritis sastra, yang dulu hanya saya tahu namanya saja, karena sering nongol di koran. Dan dari mereka, saya makin belajar dan mencintai sastra. Membaca dan menulis, saya usahakan sebisa mungkin.
Begitulah, lewat sastra saya benar-benar mendapatkan perubahan yang luar biasa, baik dalam pemikiran maupun tingkah laku sehari-hari. Saya juga makin peka terhadap lingkungan sekitar, makin bisa menerima kehidupan ini dengan semestinya. Lewat sastra, saya seperti menemukan ketenangan dan kedamaian, juga kawan-kawan yang berbeda, menambah banyak warna dalam pergaulan.
Mungkin, satu yang terpenting dari banyak makna itu, lewat sastra pula, saya mulai berani mencintai perempuan dengan terang-terangan. Ya, dari salah satu sisi persinggungan saya di dunia sastra, saya menemukan perempuan yang saya yakini akan mendampingi hari-hari saya sampai kelak nanti. Mudah-mudahan demikian adanya. Dan selebihnya, saya benar-benar bahagia dan menganggap sastra adalah bagian penting dalam hidup saya.....
Gunung Mijil, 22 :55
Wah.... namaku gak disebut... hehehhe
BalasHapusGrand Casino & Hotel, Henderson - Mapyro
BalasHapusGrand 용인 출장안마 Casino & 서산 출장샵 Hotel in 구미 출장샵 Henderson, NV. Mapyro is a Traveler's guide to Las 아산 출장샵 Vegas, Nevada, United States. 포항 출장샵 Find reviews, hours, directions,